Friday 18 January 2013

Yadnya


YADNYA
A. PENGERTIAN
Yadnya merupakan korban suci yang tulus ikhlas. Dalam Bhagawadgita II.10 dijelaskan bahwa tujuan kita melaksanakan yadnya adalah untuk mewujudkan hubungan harmonis antara Sang Hyang Widhi, manusia dan alam dalam keterkaitan sbb:
·         Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Prajapati) beryadnya menciptakan manusia dan alam.
·         Manusia (Praja) beryadnya untuk Prajapati dan alam.
·         Sedangkan alam (kamadhuk) beryadnya untuk memberi kesejahteraan kepada manusia.
 Ada lima bagian yadnya yang kita kenal dengan Panca Yadnya, yaitu:
·         Dewa Yadnya
·         Pitra Yadnya
·         Rsi Yadnya
·         Manusa Yadnya
·         Bhuta Yadnya
Berikut penjelasan dari masing-masing Yadnya.
                                        
B. PENJELASAN
1. Dewa Yadnya
            Dewa Yadnya merupakan korban suci yang tulus ikhlas yang di tujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta para manifestasinya.Tujuannya adalah untuk berterima kasih atas anugerah yang di berikan kepada kita serta memohon perlindungan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pelaksanaan Dewa Yadnya ada dua macam yaitu secara Nitya dan Naimitika Karma.
·         Nitya Karma   : Yadnya yang dilaksanakan setiap hari, contohnya sembahyang Tri Sandhya dan Yadnya Sesa/ngejot.
·         Naimitika Karma :Yadnya yang dilakukan pada hari-hari tertentu saja. Misalnya hari Raya Nyepi, Saraswati, Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon, dsb.

2. Pitra Yadnya
            Pitra Yadnya yaitu korban suci dengan tulus ikhlas yang ditujukan kepada para leluhur. Tujuannya adalah untu mendoakan para leluhur agar mendapatkan kebahagiaan abadi. Pelaksanaan PitraYadnya sendiri juga bukan bererti kita hanya melaksanakan Pitra Puja untuk para nenek moyang atau leluhur kita saja, tetapi dengan menghormati dan berbhakti kepada kedua orang tua-pun juga merupakan pelaksanaan Pitra Yadnya.

3. Rsi Yadnya
            Rsi Yadnya merupakan korban suci dengan tulus ikhlas yang di tujukan kepada para Rsi / Guru yang telah mendidik dan membimbing kita. Bertujuan untuk menghargai dan menghormati atas jasa-jasa mereka kepada kita.

4. Manusa Yadnya
            Manusa Yadnya adalah korban suci yang tulus ikhlas kepada sesama manusia. Upacara ini biasanya dilaksanakan semenjak manusia masih dalam kandungan hingga dewasa dan akhirnya tutup usia. Secara umum tujuan pelaksanaan dari Manusa Yadnya secara umum adalah untuk memohon waranugraha kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Contoh upacara manusa Yadnya yaitu : upacara bayi dalam kandungan, pawiwahan, dsb.


5. Bhuta Yadnya
            Bhuta Yadnya yaitu korban suci yang tulus ikhlas ditujukan kepada para Bhuta Kala dan para makhluk bawahan lainnya.Tujuan dari Bhuta Yadnya sendiri adalah untuk menjaga keseimbangan alam dan mencegah agar para Bhuta Kala tidak menggaggu kehidupan kita. Contoh pelaksanaan Bhuta Yadnya yaitu :upacara Tawur Agung / Tawur Kasanga dan Yadnya Sesa.

TRI RNA
Tri Rna berasal dari kata “Tri” dan “Rna”. “Tri” artinya tiga dan “Rna” artinya hutang. Jadi Tri Rna artinya tiga hutang yang harus di bayar.
Adapun bagian-bagian dari Tri Rna adalah sebagai berikut :
a. Dewa Rna
Dewa Rna yaitu hutang yang harus dibayar kepada Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta para manifestasinya, karena atas anugerah beliau kita dapat lahir dan hidup di dunia ini. Jadi, kita berhutang kehidupan kepada Tuhan / Sang Hyang Widhi.
b. Pitra Rna
Pitra Rna yaitu hutang kepada leluhur /orang tua  / nenek moyang kita. Kita lahir di dunia ini karena ada orang tua. Orang tua yang mengandung, melahirkan dan membesarkan kita hingga dewasa. Jadi, kita berhutang kasih saying kepada kedua orang tua kita.
c. Rsi Rna
            Rsi Rna adalah hutang kepada para Rsi atau guru. Seorang Guru yang memberikan kita pendidikan, membimbing kita untuk menjadi manusia yang berguna, menjadikan kita sisya yang baik dan berbudi luhur. Sehingga kita dapat dikatakan berhutang ilmu pengetahuan kepada mereka.
                                                        

Hubungan Antara Panca Yadnya dan Tri Rna
            Adapun hubungan antara keduanya yaitu, Dewa Rna dapat dibayar dengan melaksanakan Dewa Yadnya dan Bhuta Yadnya; Pitra Rna dapat kita bayar dengan melakukan Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya; serta Rsi Rna dapat dibayar melalui Rsi Yadnya dan Manusa Yadnya.
            Demikianlah hubungan antara keduanya. Dimana Rna dapat dibayar oleh Yadnya itu sendiri, tapi juga harus tetap dilandasi dengan rasa yang tulus dan ikhlas.

No comments:

Post a Comment