Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB,
Gunung Kelud yang berada tepat diantara perbatasan tiga Kabupten di Jawa Timur
yakni Malang, Blitar, dan Kediri mengalami erupsi. Gunung Kelud (sering
disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapu" dalam bahasa Jawa;
dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) termasuk dalam
tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif.
Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa,
Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia
terhadap lempeng Eurasia. Sejak tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif
meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun),
menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Ilustrasi Erupsi Gunung Kelud (2014) |
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah
(hingga akhir tahun 2007) yang membuat lahar letusan sangat cair dan
membahayakan penduduk sekitarnya. Akibat aktivitas tahun 2007 yang memunculkan
kubah lava, danau kawah nyaris sirna dan tersisa semacam kubangan air.
LEGENDA
Ilustrasi |
Letusan Gunung Kelud inipun oleh masyarakat sekitar
kerap dikaitkan dengan legenda perseteruan Penguasa kerajaan Majapahit, Raja
Brawijaya dengan Lembu Sura, seorang pemuda yang digambarkan berkepala lembu.
Warga meyakini, letusan gunung tersebut terkait
dengan dendam Lembu Sura. Dikisahkan, Raja Brawijaya mempunyai seorang putri
yang cantik yaitu Dyah Ayu Pusparani. Banyak raja dan pangeran yang melamar
untuk dijadikan permaisuri.
Prabu Brawijaya bingung memilih calon menantu dan
akhirnya mengadakan sayembara. Barangsiapa bisa merentang busur sakti Kyai
Garodayaksa dan sanggup mengangkat gong Kyai Sekardelima, dialah yang berhak menikah
dengan Putri Pusparani.
Lembu Sura pun akhirnya mengikuti sayembara
tersebut. Dia berhasil merentang busur dan mengangkat gong yang sangat besar
itu dengan mudah.
Raden Lembu Sura atau yang dikenal juga dengan Raden
Wimba pun dinilai berhak menikah dengan Dyah Ayu Pusparani. Sayang, Pusparini
enggan menikah dengan Lembu Sura lantaran, pemuda berkepala lembu itu.
Pusparini pun kembali, memberikan syarat kepada
Lembu Sura bila ingin menikahinya. Dia diperintahkan membuat sumur di Puncak
Gunung Kelud. "Buatkan aku sumur di puncak Gunung Kelud. Air sumur itu akan
kita pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkawinan,” pinta Pusparini
pada Lembu Sora.
Saking sayangnya kepada Pusparini, permintaan
tersebut pun dikabulkan. Dengan tanduknya, Lembu Sura menuju puncak Gunung
Kelud. Saat menggali sumur cukup dalam itulah, Pusparini kembali mengeluh
kepada ayahandanya, Brawijaya. Pusaparini menolak menikah dengan Lembu Sura.
Brawijaya tidak bisa menolak permintaan anaknya itu,
hingga akhirnya dia memerintahkan pasukan untuk mengubur Lembu Sura yang sedang
menggali sumur di Puncak Kelud. Lembu Sura tertimbun tanah.
Sebelum dia meninggal, Lembu Sura mengancam Prabu
Brawijaya. Dia menilai Raja Majapahit itu telah mengkhianatinya. “Ingatlah,
setiap dua windu (16 tahun) sekali aku akan merusak tanahmu dan seluruh yang hidup
di kerajaanmu."
Sampai sekarang, setiap Gunung Meletus, warga
menganggap hal itu adalah amukan Lembu Sura untuk membalas dendam.
PERJALANAN PANJANG
Gunung Kelud |
a.
1586
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban
lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban
lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah
dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah
letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin
menyapu pemukiman penduduk.
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada
tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Pola ini membawa para ahli
gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. Memasuki abad ke-21,
gunung ini erupsi pada tahun 2007, 2010, dan 2014. Perubahan frekuensi ini
terjadi akibat terbentuknya sumbat lava di mulut kawah gunung.
b.
1907
Gunung Kelud 1901 (wikipedia.org) |
Letusan ini termasuk yang paling mematikan karena
menelan korban 5.160 jiwa , merusak sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran
lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak telah dibangun bendung penahan
lahar pada tahun 1905. Selain itu Hugo Cool pada tahun 1907 juga ditugaskan
melakukan penggalian saluran melalui pematang atau dinding kawah bagian barat.
Usaha itu berhasil mengeluarkan air 4,3 juta meter kubik.
Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem
saluran terowongan pembuangan air danau kawah, dan selesai pada tahun 1926.
Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan. Pada masa setelah kemerdekaan
dibangun terowongan baru setelah letusan tahun 1966, 45 meter di bawah
terowongan lama. Terowongan yang selesai tahun 1967 itu diberi nama Terowongan
Ampera. Saluran ini berfungsi mempertahankan volume danau kawah agar tetap 2,5
juta meter kubik.
c.
1990
Gunung Kelud 1919 (wikipedia.org) |
Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari, yaitu 10
Februari 1990 hingga 13 Maret 1990. Pada letusan ini, Gunung Kelud memuntahkan
57,3 juta meter kubik material vulkanik. Lahar dingin menjalar sampai 24
kilometer dari danau kawah melalui 11 sungai yang berhulu di gunung itu. Letusan
ini sempat menutup terowongan Ampera dengan material vulkanik. Proses
normalisasi baru selesai pada thaun 1994.
d.
2007
Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September
2007 dan masih terus berlanjut hingga November tahun yang sama, ditandai dengan
meningkatnya suhu air danau kawah, peningkatan kegempaan tremor, serta
perubahan warna danau kawah dari kehijauan menjadi putih keruh. Status
"awas" (tertinggi) dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius
10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung
tersebut harus mengungsi. Namun letusan tidak terjadi.
Setelah sempat agak mereda, aktivitas Gunung Kelud
kembali meningkat sejak 30 Oktober 2007 dengan peningkatan pesat suhu air danau
kawah dan kegempaan vulkanik dangkal. Pada tanggal 3 November 2007 sekitar
pukul 16.00 suhu air danau melebihi 74 derajat Celsius, jauh di atas normal
gejala letusan sebesar 40 derajat Celsius, sehingga menyebabkan alat pengukur
suhu rusak. Getaran gempa tremor dengan amplitudo besar (lebih dari 35mm)
menyebabkan petugas pengawas harus mengungsi, namun kembali tidak terjadi
letusan.
Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik
dalam sejarah Kelud dengan munculnya asap tebal putih dari tengah danau kawah
diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5
November 2007 dan terus "tumbuh" hingga berukuran selebar 100 m. Para
ahli menganggap kubah lava inilah yang menyumbat saluran magma sehingga letusan
tidak segera terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava
sisa letusan tahun 1990.
Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasan energi
semakin berkurang dan pada tanggal 8 November 2007 status Gunung Kelud
diturunkan menjadi "siaga" (tingkat 3).
Danau kawah Gunung Kelud praktis "hilang"
karena kemunculan kubah lava yang besar. Yang tersisa hanyalah kolam kecil
berisi air keruh berwarna kecoklatan di sisi selatan kubah lava.
e.
2014
Erupsi tahun 2014 |
Peningkatan aktivitas Gunung Kelud mulai terjadi di
akhir tahun 2013. Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya
menjadi Siaga dan kemudian Awas pada 13 Februari 2014 pukul 21.15 WIB. Erupsi
tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu
berupa aliran magma) diprediksikan akan terjadi setelah hujan kerikil yang
cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur,
lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota
Pare, Kediri. Wilayah Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang
tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava menurut rekomendasi
dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG). Gemuruh
aktivitas gunung juga sesekali terdengar hingga wilayah Kabupaten Jombang. Dampak
berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga
telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Debu abu vulkanik mengarah ke arah Barat
Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis dan Bandung Di daerah
Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor atau mobil
hanya sekitar 3-5 Meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud
tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan-pelan .
Di sisi lain banyak pengguna kendaraan atau warga di sekitar Kota Madiun yang
terganggu akibat Erupsi tersebut.
Letusan 2014 telah dideteksi oleh PVMBG dan
ditanggapi dengan peningkatan status menjadi Waspada (level II). Pada tanggal
10 Februari status meningkat menjadi Siaga (Level III), dan persiapan-persiapan
mengenai kebencanaan telah mulai dilakukan. Kawasan seputar 5 km dari titik
puncak kawah telah disterilkan dari kegiatan manusia. Pada tanggal 13 Februari
pukul 21 diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga radius 10
km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Belum sempat pengungsian
dilakukan, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan tipe ledakan (eksplosif).
Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota Solo
dan Yogyakarta (200 km), bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah.
sumber: id.wikipedia.org
Casino - MapyRO
ReplyDeleteFind the best Casino 수원 출장샵 in 강릉 출장마사지 Richmond, VA at MapyRO. We 광명 출장안마 compare all casinos and provide accurate and unbiased reviews 양주 출장샵 of all the casinos 논산 출장마사지 in Richmond, VA.